-->

Jumat, 02 November 2018

Turbocharger


a.    Adanya gangguan pada sistem pelumasan.
Ø Oil tidak mengalir ke turbocharger
Tidak mengalirnya oli ke turbocharger akan berdampak buruk pada sistem. Kondisi ini kemungkinan disebabkan karena kebuntuan pada oil filter.Oil filter yang buntu disebabkan karena adanya material asing yang tersaring atau kerak-kerak yang sudah lama mengendap.
Ø  Pelumas sudah terkontaminasi

Ø Oil mengalami kebocoran
Ada beberapa penyebab terjadinya kebocoran pada turbocharger :
1.    Terjadi kebuntuan pada sisi keluar saluran pelumasan dari turbocharger.
2.    Tekanan oli pada sistem yang terlalu tinggi.
3.    Seal yang sudah rusak.

b.    Akibat temperatur gas buang tinggi
Gas buang yang terlalu tinggi akan menyebabkan rusaknya center housing. Hal ini disebabkan karena suhu pembakaran yang terlalu tinggi. Hal ini menyebabkan sistem mengalami overheat dan umur komponen menjadi menurun. Gejala overheat ini ditandai dengan adanya warna merah bata pada turbocharger.
Ada bermacam-macam penyebab terjadinya overheat pada turbocharger, diantaranya
a.    Pembakaran yang tidak sempurna. Hal ini biasanya disebut knocking. Peristiwa ini disebabkan karena adanya delay periode pada persiapan pembakaran dan timing injection yang kurang tepat.
b.    Fuel injection berlebihan yang disebabkan karena kalibrasi yang kurang baik pada fuel pump.

c.    Ada material asing

Oli berperan penting dalam sistem pelumasan. Zat ini akan menjaga dua komponen mesin yang saling bergesekan terjaga dari keausan. Ketika ada material asing yang bersirkulasi bersama oli di dalam sistem pelumasan, maka akan berdampak sangat serius. Dua material itu mempercepat keausan dan memperpendek komponen. Komponen akan mengalami baretan yang serius. Perlahan-lahan baretan akan bertambah banyak dan berdampak rusaknya komponen, terutama pada komponen-komponen yang berputar.
Oli yang terkontaminasi ini biasanya berdampak serius pada bearing. Bearing mengalami pengikisan yang disebabkan shaft pada kompresor berputar dan menghimpir material kontaminan. Lama kelamaan bearing akan terkikis demikian juga shaft pada kompresor, demikian juga terdapat pada housing.
Selain pada oli, material asing juga dapat masuk melalui intake manifold. Hal ini biasanya disebabkan oleh filter udara pada intake manifold yang rusak sehingga tidak dapat menyaring debu dengan sempurna. Debu yang mengandung pasir besi atau benda asing akan merubah bentuk impeller dan menjadikan suara brisik pada mesin. Selain rusaknya filter, debu juga dapat masuk melalui sambungan intake manifold yang tidak rapat.

d.    Mesin mati secara mendadak
Pada engine dengan turbocharger mesin mati atau dimatikan secara mendadak adalah sebuah larangan. Turbocharger berputar dalam kondisi low idle dengan kecepatan 50.000 rpm. Sedangkan pada kondisi high idle putarannya mencapai 150.000 rpm.
Komponen yang letaknya diatas harus diberi pelumasan terlebih dahulu dengan cara penyalaan pada kondisi low idle selama 10 menit dengan harapan oil sudah mencapai turbocharger dan komponen-komponen sudah terlumasi dengan baik.
Mengapa mesin tidak boleh mati secara mendadak? Karena pada saat mesin running, turbocharger juga running, dan oil pump running semua harus bekerja secara kombinasi. Ketika engine mati secara mendadak, maka oil pump akan mati dan sistem pelumasan akan berhenti, sedangkan turbocharger yang masih berputar karena gaya inersia akan berputar tanpa adanya pelumasan yang cukup.