Indonesia
dalam Menyambut MEA
MEA (Masyarakat Ekonomi
ASEAN) adalah sebuah sistem perdagangan
bebas antara Negara-negara anggota ASEAN. Indonesia merupakan salah satu Negara
di ASEAN yang turut serta dalam sistem ini. Ada
tiga hal yang menjadi pokok dari pembuatan sistem ini, diantaranya
kerjasama dalam bidang Sosial Budaya, Keamanan dan Politik, dan Ekonomi. Ketiga
hal tersebut menjadi pokok dibentuknya MEA disamping terdapat tujuan-tujuan kerjasama yang lain. MEA ini
bertujuan untuk menjalin hubungan erat antara anggota-anggota ASEAN, menjalin
kerjasama dengan anggota-anggota ASEAN, meningkatkan kesejahteraan masyarakat
anggota, terciptanya perdamaian antar anggota-anggota ASEAN dan lain-lain.
Indonesia harus
mempersiapkan segala bentuk usaha agar Negara Indonesia tetap eksis dikancah
ASEAN. Adapun usaha tersebut dapat dilakukan secara offensive atau defensive.
Secara offensive kita harus senantiasa melakukan hubungan-hubungan baik dengan
Negara mitra untuk melakukan kerjasama baik dalam bidang ekonomi, pendidikan
dan kebudayaan. Sedangkan secara defensive
kita harus senantiasa mengembangkan skill pribadi, kelompok maupun
golongan baik skill ketrampilan, sumber daya manusia dan jiwa kompetitif. Kita harus
menggalakkan gerakan cinta terhadap produk-produk local buatan masyarakat
Indonesia, selain itu patutlah kita menjaga kebudayaan-kebudayaan yang ada di
Indonesia.
Kita harus mampu
memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki oleh tanah air ini, tanah air
Indonesia. Salah satu sektor yang masih luas yaitu sektor kelautan, dalam arti
bahwa hasil laut Indonesia masih sangat terbuka lebar untuk dimaksimalkan dan
digali untuk dieksploitasi secara bijak. Kita harus mampu mengembangkan sistem
penangkapan ikan modern dimana kita membina dan
mengembangkan para nelayan-nelayan kita agar dapat melaksanakan
kegiatannya secara maksimal. Perlu juga
ada pengelolaan hasil iki secara baik, sehingga harga ikan dipasaran dapat
terjaga dan tidak mengalami fluktuatif.
Hasil ini dapat kita jual dipasaran domestic maupun kebutuhan
Internasional. Semua itu tergantung kebutuhan konsumen yang ada di Indonesia
maupun luar Indonesia.
Indonesia akan menjadi
Negara yang maju atau gagal, namun hal itu tergantung kita menyikapi MEA. Di tahun 2020 sampai 2045 kita mempunyai
jumlah penduduk di usia produktif sangat banyak. Hal ini bisa menjadi senjata
untuk memajukan Indonesia, atau mungkin
menjadi mimpi buruk jika kita tidak bias menyikapinya secara bijak. Ketika kita salah dalam menyikapinya, maka
kita akan menjadi target pasar dari Negara-negara industri di ASEAN ini. Kita
dimungkinkan menjadi budak dinegeri sendiri. Suatu ketika di masa yang akan
datang belum tentu penjual nasi rames adalah orang Indonesia asli, bias jadi
orang Malaysia yang bekerja di Indonesia.
Ada beberapa aspek yang
dapat mengalir secara bebas di antara Negara-negara ASEAN. Diantaranya aliran
barang, aliran pekerja, aliran pelayanan, aliran jasa, dan lain-lain.
Barang-barang dari Negara lain dapat dengan mudah kita temukan di pasar
sekitar. Tenaga-tenaga kerja luar negeri
dapat kita temukan dengan mudah disekitar kita. Dengan kondisi seperti ini kita
harus senantiasa menggunakan produk Indonesia.
Sudah selayaknya kita
sebagai mahasiswa harus ikut dan andil dalam memajukan negeri ini. Kita harus
belajar yang giat, siap mengabdi di masyarakat dan harus siap untuk menyelami
tantangan global yang ada di hadapan kita semua. Jadilah pionir pergerakan pemuda pemudi
bangsa, yang selalu siap ketika dibutuhkan dan selalu peka terhadap pengabdian.
Selain itu kita harus bisa mengawasi kinerja birokat-birokat yang duduk dikursi
senayan, yang seketika dia bisa menjalankan roda pemerintahan secara mandiri.
Kita adalah calon-calon pemuda-pemudi pemimpin negeri ini, tanah air Indonesia.
Kita harus belajar untuk menjadi pemimpin.
Di Universitas terbaik ke
Sembilan se-Asia Tenggara ini, kita akan menghadapi banyak hal pengalaman
hidup. Karena hidup ini akan terasa bermakna ketika kita bisa berguna untuk
orang lain. Kita harus siap mengabdi kepada masyarakat. Selaku mahasiswa kita
harus menjadi pelopor untuk selalu siap menghadapi tantangan-tantangan ke
depan, siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean, siap berperan dan menerjang pasar
Internasional.