-->

Senin, 19 Maret 2018


Indonesia dalam Menyambut MEA



MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) adalah  sebuah sistem perdagangan bebas antara Negara-negara anggota ASEAN. Indonesia merupakan salah satu Negara di ASEAN yang turut serta dalam sistem ini. Ada  tiga hal yang menjadi pokok dari pembuatan sistem ini, diantaranya kerjasama dalam bidang Sosial Budaya, Keamanan dan Politik, dan Ekonomi. Ketiga hal tersebut menjadi pokok dibentuknya MEA disamping terdapat  tujuan-tujuan kerjasama yang lain. MEA ini bertujuan untuk menjalin hubungan erat antara anggota-anggota ASEAN, menjalin kerjasama dengan anggota-anggota ASEAN, meningkatkan kesejahteraan masyarakat anggota, terciptanya perdamaian antar anggota-anggota ASEAN dan lain-lain.

Indonesia harus mempersiapkan segala bentuk usaha agar Negara Indonesia tetap eksis dikancah ASEAN. Adapun usaha tersebut dapat dilakukan secara offensive atau defensive. Secara offensive kita harus senantiasa melakukan hubungan-hubungan baik dengan Negara mitra untuk melakukan kerjasama baik dalam bidang ekonomi, pendidikan dan kebudayaan. Sedangkan secara defensive  kita harus senantiasa mengembangkan skill pribadi, kelompok maupun golongan baik skill ketrampilan, sumber daya manusia dan jiwa kompetitif. Kita harus menggalakkan gerakan cinta terhadap produk-produk local buatan masyarakat Indonesia, selain itu patutlah kita menjaga kebudayaan-kebudayaan yang ada di Indonesia.

Kita harus mampu memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki oleh tanah air ini, tanah air Indonesia. Salah satu sektor yang masih luas yaitu sektor kelautan, dalam arti bahwa hasil laut Indonesia masih sangat terbuka lebar untuk dimaksimalkan dan digali untuk dieksploitasi secara bijak. Kita harus mampu mengembangkan sistem penangkapan ikan modern dimana kita membina dan  mengembangkan para nelayan-nelayan kita agar dapat melaksanakan kegiatannya secara maksimal.  Perlu juga ada pengelolaan hasil iki secara baik, sehingga harga ikan dipasaran dapat terjaga dan tidak mengalami fluktuatif.  Hasil ini dapat kita jual dipasaran domestic maupun kebutuhan Internasional. Semua itu tergantung kebutuhan konsumen yang ada di Indonesia maupun luar Indonesia.

Indonesia akan menjadi Negara yang maju atau gagal, namun hal itu tergantung kita menyikapi MEA.  Di tahun 2020 sampai 2045 kita mempunyai jumlah penduduk di usia produktif sangat banyak. Hal ini bisa menjadi senjata untuk memajukan Indonesia, atau  mungkin menjadi mimpi buruk jika kita tidak bias menyikapinya secara bijak.  Ketika kita salah dalam menyikapinya, maka kita akan menjadi target pasar dari Negara-negara industri di ASEAN ini. Kita dimungkinkan menjadi budak dinegeri sendiri. Suatu ketika di masa yang akan datang belum tentu penjual nasi rames adalah orang Indonesia asli, bias jadi orang Malaysia yang bekerja di Indonesia.

Ada beberapa aspek yang dapat mengalir secara bebas di antara Negara-negara ASEAN. Diantaranya aliran barang, aliran pekerja, aliran pelayanan, aliran jasa, dan lain-lain. Barang-barang dari Negara lain dapat dengan mudah kita temukan di pasar sekitar.  Tenaga-tenaga kerja luar negeri dapat kita temukan dengan mudah disekitar kita. Dengan kondisi seperti ini kita harus senantiasa menggunakan produk Indonesia.

Sudah selayaknya kita sebagai mahasiswa harus ikut dan andil dalam memajukan negeri ini. Kita harus belajar yang giat, siap mengabdi di masyarakat dan harus siap untuk menyelami tantangan global yang ada di hadapan kita semua.  Jadilah pionir pergerakan pemuda pemudi bangsa, yang selalu siap ketika dibutuhkan dan selalu peka terhadap pengabdian. Selain itu kita harus bisa mengawasi kinerja birokat-birokat yang duduk dikursi senayan, yang seketika dia bisa menjalankan roda pemerintahan secara mandiri. Kita adalah calon-calon pemuda-pemudi pemimpin negeri ini, tanah air Indonesia. Kita harus belajar untuk menjadi pemimpin.

Di Universitas terbaik ke Sembilan se-Asia Tenggara ini, kita akan menghadapi banyak hal pengalaman hidup. Karena hidup ini akan terasa bermakna ketika kita bisa berguna untuk orang lain. Kita harus siap mengabdi kepada masyarakat. Selaku mahasiswa kita harus menjadi pelopor untuk selalu siap menghadapi tantangan-tantangan ke depan, siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean, siap berperan dan menerjang pasar Internasional.