-->

Jumat, 31 Agustus 2012



Buah sirsak dapat dipanen setelah berumur lebih dari tiga tahun. Musim berbunga pohon sirsak paling banyak terjadi selama bulan Oktober sampai November dan musim buahnya jatuh pada bulan Januari serta Februari.
Dari satu pohon sirsak dapat diperoleh sekitar 2-30 buah sirsak dengan bobot kira-kira 200-1200 gram. Namun produksi sirsak akan mengalami penurunan setelah usia pohon mencapai 8-10 tahun sehingga dibutuhkan peremajaan3.
Buah sirsak paling baik dipanen setelah benar-benar matang tetapi masih keras. Ciri-ciri buah sirsak yang matang antara lain memiliki jarak duri yang telah merenggang pada kulit buah, melebar, dan ujungnya tumpul, tangkai buah telah menguning. Dan warna kulit yang tadinya hijau mengilat telah berubah menjadi hijau kusam atau hijau kekuning-kuningan. Jika ditepuk-tepuk akan terdengar suara seperti berongga dan tercium bau khas sirsak. Buah sirsak yang matang memiliki daging buah yang lembek, berwarna putih, dan berserat. Berdasarkan umurnya, buah sirsak dapat dipanen kurang lebih setelah berumur 2,5 bulan sejak keluarnya bunga. Apabila sirsak yang dipetik belum cukup matang, maka dapat dipercepat pematangannya dengan cara mencuci buah sirsak dengan air bersih kemudian diletakkan di tempat yang lembap selama 3-5 hari hingga buah benar-benar matang.
Buah sirsak dapat ditemukan sepanjang tahun pada daerah yang beriklim tidak mengenal musim. Normalnya sirsak memiliki masa panen 1-3 kali masa panen dengan puncak pada musim utama. Buah sirsak harus dipetik dengan hati-hati dan selektif, pemotongan tangkai harus menggunakan pisau yang benar-benar tajam atau gunting setek. Setelah itu buah sirsak disimpan dalam keranjang bambu yang telah dialasi bahan yang empuk seperti jerami.
Sirsak merupakan buah yang mudah rusak dan tidak tahan terhadap proses penyimpanan dalam jangka waktu lama. Meski sirsak dapat diperam, tetapi hasil peraman tidak akan sama dengan sirsak yang matang dari pohonnya. Mutu, rasa, dan aroma sirsak hasil peraman kurang memenuhi syarat untuk dijual di pasaran.
Buah sirsak tidak dapat dipanen sekaligus karena memiliki tingkat kematangan yang berbeda-beda. Karena itu diperlukan metode pemetikan “petik pilih” yang dilakukan secara hati-hati agar tidak menimbulkan kerusakan. Buah yang telah dipanen harus diletakkan secara strategis agar memudahkan proses pengangkutan.
Buah sirsak yang telah matang harus diangkut menggunakan peti atau kotak karton yang kuat.  Duri kulit yang lemas dapat dijadikan alat peredam goncangan. Penumpukan karton tidak boleh terlalu tinggi, maksimal dua lapis. Penumpukan yang terlalu tinggi dapat menyebabkan memar yang dapat mempercepat  pembusukan, kecuali bila pembungkusan menggunakan peti yang kuat dan berventilasi.
 Buah sirsak biasa dibeli pemborong dalam keadaan matang 75 % dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan jus, minuman segar, dan pembuatan dodol. Buah sirsak juga digunakan oleh pabrik industri sebagai bahan baku untuk membuak pure (bubur kental). Pure tersebut akan diekspor ke berbagai negara besar. Namun, Indonesia belum memiliki nilai ekspor yang cukup baik.