Alternator adalah salah satu komponen charging system yang
menjadi sumber untuk menghasilkan arus listrik. Untuk dapat mengalirkan arus
sesuai dengan kebutuhan battery maka alternator dilengkapi dengan
komponen-komponen berikut :
Regulator, Bearing, Rectifier, Diode trio, Slip ring,
Bracket, Seal,Rotor.
1. Regulator
Regulator adalah komponen alternator yang berfungsi
menstabilkan tegangan yang masuk ke battery.
Ada dua tipe regulator yaitu regulator yang menggunakan
transistor dan menggunakan IC. Fungsinya tetap sama yaitu menstabilkan tegangan
untuk pengisian battery.
Semikonduktor Regulator
Regulator IC
2.Bearing D/E dan S/R end
Bearing adalah komponen yang berfungsi untuk membuat shaft
alternator selalu berputar pada porosnya.
3.Diode Trio
Diode trio adalah tiga buah diode yang berfungsi untuk
menyearahkan arus bolak balik dari alternator.
4.Slip Ring
Slip ring adalah komponen yang menghubung antara brush dengan
field coil alternator. Agar pada saat diberikan arus maka field coil dapat
menjadi magnet.
5.Brush
Brush adalah komponen yang menjadi media penyalur arus
listrik dari battery ke rotor coil.
6.Bracket
Bracket adalah sebagai tempat yang menjadi rumah dari
alternator. Bracket ini ada dua macam yaitu front bracket dan rear
bracket.
7.Seal
Seal adalah komponen yang mencegah masuknya kotoran debu
maupun air yang akan masuk ke dalam alternator.
8.Rotor/Coil
Rotor coil adalah komponen yang akan menjadi magnet jika
dialiri arus searah. Rotor coil ini akan diatur kemagnetannya oleh regulator.
Field coil membuat medan magnet yang menginduksi tegangan
stator coil.Medan magnet mengelilingi finger pole. Satu finger pole menjadi
kutub utara dan yang lain kutub selatan. Finger pole sebenarnya adalah inti
besi yang menjadi kutub-kutub magnet.Rotor berputar, sehingga kutub magnet yang
berpotongan dengan stator berubah-ubah utara, selatan, utara, selatan, dan
seterusnya.
9.Stator coil
Stator coil adalah komponen yang akan terinduksi oleh
perubahan medan magnet rotor, sehingga akan menghasilkan arus.