-->

Kamis, 12 Januari 2012


Pengguna motor, mobil kadang merasa menang sendiri, berjalan kadang seenaknya tanpa peduli kepetingan pengguna lain. Di jalan sering dijumpai motor yang sembarangan kebut-kebutan di jalan serasa dialah yang paling jago naik motor. Sebaliknya ada pula yang dengan santainya berjalan pelan-pelan namun memposisikan diri di tengah serasa sedang menikmati perjalanannya namun tidak mempedulikan ada pengguna lain di belakangnya. Kadang dijumpai mobil yang ingin mendahului pengguna motor dengan membunyikan klakson berkali-kali padahal motor tersebut sudah berjalan sesuai aturan. Ada juga pengguna mobil dari arah yang berlawanan dari pengguna menyalakan lampu sorot jarak jauh saat menyalip pengguna lain yang sejalan dengan dia padahal dari arah berlawanan jalanan penuh dengan pengguna lain. Bus-bus yang seenaknya berhenti di tepi jalan padahal jalanan sedang penuh sesak dengan seenaknya berhenti-melaju cepat-berhenti begitu seterusnya. Kadang pengguna jalan baik motor maupun mobil ingin selalu dihargai oleh penyeberang jalan sehingga ketika ada penyeberang jalan pengguna motor maupun mobil ada yang marah-marah karena perjalanannya terganggu. Namun bukankah ciri warga Negara yang baik tersebut adalah warga Negara yang menghormati para penyeberang jalannya? Akan lebih baik jika  pengguna jalan mobil, motor maupun penyeberang jalan saling menghormati demi tercipta budaya santun berlalu lintas. Sebenarnya saya kurang setuju ketika ada pengguna jalan yang melanggar (tidak membawa SIM, nerobos lalu lintas, dll) lalu dengan uang sekitar tiga puluh ribu dia akan bebas. Pengguna jalan akan lebih memilih dengan membayar uang tiga puluh ribu karena lebih gampang dan tidak perlu berbelit-belit daripada melakukan persidangan. Namun bagaimana jika budaya membayar uang saat melanggar lalu lintas tersebut di hapus lalu setiap pelanggaran harus melakukan persidangan? Mungkin akan lebih tertib lagi karena takut jika harus menjalani siding. Apalagi anak-anak SMP, maupun SMA pasti akan lebih takut membawa motor jika dijalankan peraturan tersebut daripada dengan membayar dengan uang toh pelanggarannya juga tidak dilakukan setiap harinya (pemikiran mereka mungkin seperti itu). Masalah penegasan terhadap pelanggaran garis marka terlebih di saat berhenti di traffic light. Masalah pengaturan jalan, mobil motor. Alangkah lebih bagus jika pengaturannya semacam jalan ringroad (maksudnya diatur motor sendiri mbil sendiri) akan lebih efektifuntuk jalan-jalan yang besar dan penggunanya padat karena akan lebih teratur.